Rabu, 05 Januari 2011

Hargai yang Beda

Ini Entry pertama di Tahun 2011. HAPPY NEW YEAR SEMUANYA!! Haha.. berapa waktu terakhir ini, lebih ke Tumblr. Gara-gara penyakit males nulisnya kumat. Kepingin yang simple.. tapi gimana gitu. *plak*

Yah.. begitulah singkatnya kenapa akhirnya vakum. m(_ _)m

Banyak belajar dari 2010, salah satunya saya jadi banyak memperhatikan orang-orang. Yang saya lihat, Mereka kadang heran melihat orang diam ditengah keramaian atau melihat temannya menarik diri dari perkumpulan mereka.
Setelah itu, karena banyak diam.. akhirnya nggak ada satu orang pun yang tau harus bersikap seperti apa untuknya. Menjauh, menghindar, ikutan diam, dan malah ketika dia bersuara untuk pendapatnya.. orang-orang nggak ada satupun  yang menanggapinya, boro-boro di tanggapi, di dengarpun tidak.

itu karena saking pendiamnya.. suaranya tidak terdengar (atau tidak didengar?)

Seperti kebanyakan lainnya. Orang-orang lebih menanggapi orang yang aktif dalam sosial sekalipun yang dikeluarkannya itu ide konyol.

HANYA KARENA BEDA DENGAN ORANG BIASANYA..

Iya nggak? Iya kan?! Iya kan kan kan kan? *maksa*

“Ah.. nggak ah! nggak kayak gitu kok!! Saya menanggapinya.. hanya saja itu nggak cocok!” Atau “Hehehe Iya ya! terus mba *nanya orang lain* jadinya gimana?”
Atau satu kasus lagi.. saat orang itu berpendapat dalam sebuah kertas untuk dibaca oleh temannya itu. Saking jarangnya berpendapat, dibacalah itu dengan intonasi dan penekanan yang beremosi ria..lalu karena hal ini, ia menyebarkan ke seantero dunia ini kalau orang itu telah menghujatnya..

Nggak ada satu orang pun untuk mau menjadi posisi orang yang selalu menutup mulutnya karena takut salah paham. Tapi karena ia menutup mulutnya, itu saja sudah membuat orang salah paham.. membuka mulutnya, itu malah makin membuat orang-orang makin salah paham. Posisi si malakama lah yang ia tempati sekarang.

Mereka.. yang menurut saya berpengaruh besar dalam kehidupan sosialisasinya. Mengubah kepercayaannya menjadi hal sebaliknya. Yang mengubah perkataan menjadi duri untuknya.. dan membuat mereka memilih untuk menarik diri dari keramaian, memilih jalan hidupnya sendiri tanpa ada campur tangan orang itu.

Konsentrasinya untuk berbicara sesuai pikirannya buyar sebelum berhasil keluar dari mulutnya, karena melihat mereka sudah siap menutup telinganya. Membuat dia pada akhirnya mengikuti skenario yang dibuat orang lain sampai habis tanpa ada komentar.

Apa sih susahnya menghargai? Orang itu hanya membutuhkan pendengaran kalian kok untuk mendengarkan suaranya. Orang itu hanya mengharapkan respon baik dari kalian kok. Gak ada satupun niat orang itu untuk membuatnya jadi buruk dan semua orang salah paham dengannya.

Hanya ini yang diharapkan dari kalian.. Tolong Dengarkan Baik-baik!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© free template by Blogspot templates